BORNEOSTREET.ID - Penuhi panggilan Komisi III DPR RI resmi memanggil Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, terkait pernyataanya tentang aliran transaksi janggal senilai Rp 349 triliun.
Pertemuan dengan komisi III DPR RI dimulai dengan aura yang panas.
Pertemuan dimulai dengan matinya mikrofon Mahfud untuk beberapa detik.
"Mikrofon saya mati, jangan-jangan disabotasi ni," ujar Mahfud yang disambut suara riuh peserta sidang.
Ruangan sidang Komisi III pun riuh oileh suara anggota DPR yang mengikuti sidang pada Rabu, 29 Maret 2023.
Mahfud juga mengatakan bahwa dirinya merasa seperti dikeroyok oleh para anggata dewan yang hadir di ruang tersebut.
"Saya dikeroyok di sini, belum ngomong sudah diinterupsi.
Sama seperti kasus Sambo kamarin," ujar Mahfud sebelum memulai penjelasannya.
Baca Juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan 7 Kementerian Dibuka 1 April 2023, Yuk Cek Kuota di Kampus Tujuan
"Data yang saya berikan berupa agregat tentang perputaran uang dan tidak menyebutkan nama.
Bisa saja ada nama anggota DPR di ruangan ini atau di ruangan sebelah yang ada di data saya ini," ungkap Mahfud sembari menunjuk berkas yang ada di atas mejanya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu sempat melayangkan sindiran lewat akun Twitter-nya pada Minggu (26/3) lalu.
Mahfud MD berharap rapat tak lagi dibatalkan. Ia sekaligus menantang tiga anggota Komisi III untuk hadir.
Ketiganya masing-masing, Benny K Harman dari Fraksi Demokrat, Arsul Sani dari PPP, dan Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP.
